Dengerin lagu-lagu hits dan berita terupdate hanya di Radio Mercu Buana.

Mengasah Public Speaking untuk Menunjang Personal Branding Melalui Pengabdian Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana “CHARXP 2024”

Salah satu keterampilan yang sangat penting untuk diasah dalam perencanaan untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045 adalah kemampuan berbicara di depan umum. Public speaking tidak hanya sekedar kemampuan berbicara atau mengatakan suatu hal penting di depan publik, tetapi juga untuk digunakan sebagai strategi dalam membangun personal branding yang kuat.

Dengan demikian, sejumlah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana (UMB) melaksanakan Kuliah Peduli Negeri dengan tema “Mengasah Public Speaking untuk Menunjang Personal Branding dalam Mempersiapkan Indonesia Emas 2045″ di SMA CHARITAS Lebak Bulus, Jakarta pada hari Kamis, 6 Juni 2020. Tujuan dari materi yang dibawakan adalah untuk mengajarkan keterampilan public speaking dan kemampuan kreatif untuk mendukung personal branding.


Stephanus Sanctus Satria mengetuai Kuliah Peduli Negeri ini, yang berfokus pada pengabdian kepada masyarakat ini mempunyai tim yang terdiri dari Sofia Nurul Azpia, Mayda Azzahra Hidayat, Nesya Nabila, Najwa Jamalia Putri, dan Mela Choesna.

Pentingnya Mengasah Public Speaking

Public speaking memiliki peran yang sangat penting dalam membangun personal branding, yaitu citra diri yang ingin ditampilkan kepada publik. Dengan kemampuan berbicara atau komunikasi yang baik, pesan atau ide yang disampaikan menjadi lebih meyakinkan dan efektif. Public speaking juga mengembangkan jiwa kepemimpinan dalam diri generasi muda saat ini serta dapat berfikir lebih kritis dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Program Pelatihan dan Pengembangan Public Speaking

Pelaksanaan kegiatan oleh Mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana menyediakan wadah pelatihan bagi para siswa SMA CHARITAS, khususnya kelas 10 dan 11, yang termasuk dalam usia tepat untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045. Banyak tantangan dalam komunikasi seperti gugup, takut, malu, atau kurang percaya diri, menyebabkan sebagian besar dari mereka belum mengenali personal branding mereka.

Program ini tidak hanya memberikan pemaparan materi, tetapi juga menyediakan sarana untuk membuat konten di media sosial dengan public speaking yang handal guna mendukung personal branding para siswa. Dengan demikian, mereka dapat membangun kepercayaan diri dan citra diri yang kuat. Selain itu, program ini membantu siswa memahami manfaat mengunggah konten di media sosial untuk mendorong partisipasi generasi muda dalam menciptakan inovasi dan memimpin perubahan di berbagai bidang, serta mempengaruhi lingkungan sekitar secara positif.

Satria, selaku Ketua Pelaksana juga menyampaikan dalam sambutannya, “Apapun bidang pekerjaannya semua membutuhkan kemampuan public speaking untuk menunjang personal branding.”