Rekan Buana, siapa yang sudah tidak sabar untuk merayakan hari besar, Idul Fitri yang akan jatuh antara tanggal 2 dan 3 Mei 2022. Seperti, yang Rekan Buana tau, Indonesia memiliki banyak pulau yang berisikan berbagai macam daerah dengan budaya dan tradisi yang khas dan berbeda-beda. Saat lebaran nanti setiap daerah memiliki tradisi untuk merayakan hari raya Idul Fitri nya yang berbeda-beda, berikut tradisi lebaran di berbagai daerah.

1. DI Yogyakarta dengan Tradisi Grebeg Syawal
Pada hari raya Idul Fitri, DI Yogyakarta atau biasa kita sebut dengan nama Jogja, memiliki tradisi Grebeg Syawal yang diselenggarakan setiap tanggal 1 Syawal. Grebeg Syawal ini dilakukan dengan mengarak gunungan yang dibuat dari berbagai hasil bumi, seperti buah dan sayur-sayuran.
2. Banten dengan Tradisi Ngadongkapkeun
Ngadongkapkeun yang dilakukan di daerah Banten ini, ditujukan untuk menungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Dan juga untuk menghormati para leluhur yang sangat berjasa. Ngadongkapkeun ini, diselenggarakan setiap awal hari puasa, hari terakhir puasa, setelah sholat idul fitri, dan juga setelah berziarah kubur.
3. Betawi dengan Tradisi Rantangan
Tradisi Rantangan ini, biasanya dilakukan saat menjelang perayaan Idul Fitri, tepat pada malam sebelum lebaran atau dikenal malam takbiran. Yang dimana, tradisi tersebut dilakukan dengan membawa rantang yang berisi ketupat sayur, semur, beserta kue-kue (biasanya tape uli) yang nantinya rantang tersebut, dikembalikan dengan hasil masakan.
4. Aceh dengan Tradisi Meugang
Tradisi Meugang atau Makmeugang merupakan tradisi menyembelih sapi atau kambing, memasak daging bersama dan menyantap bersama keluarga. Tradisi ini dilakukan bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur dan terima keasih atas kemakmuran serta kesejahteraan yang diberikan didaerah Aceh. Biasanya dilakukan pada hari-hari besar Islam.
5. Riau dengan Tradisi Batobo
Riau memiliki keunikan dalam tradisi menyambut lebaran, yang dimana, terdapat tradisi Batobo yang dilakukan untuk menyambut para perantau yang datang kembali ke daerah Riau. Tradisi tersebut merupakan wadah silaturahmi antar perantau dan keluarga di kampung Riau.

6. Lombok dengan Tradisi Perang Topat
Tradisi Perang Topat merupakan tradisi yang dilambangkan sebagai perang antara umat beragama di Lombok. Walaupun begitu, tradisi dengan kata “perang” tersebut, bukanlah perang yang diartikan sebagai perselisihan. Akan tetapi, dianggap sebagai simbol perdamaian antar umat Muslim dengan umat Hindu di Lombok. Acara ini dilakukan setelah 6 hari lebaran atau pada setiap bulan purnama ke tujuh di sore hari sesuai penanggalan suku Sasak.
7. Bali dengan Tradisi Ngejot
Bali dengan mayoritas penduduk agama Hindu, juga memiliki tradisi lebaran bagi masyarakat muslim, yang dinamakan Tradisi Ngejot. Tradisi tersebut merupakan tradisi berbagi makanan, minuman, hingga buah-buahan kepada tetangga sekitar yang ditujukan untuk merepresentasikan rasa syukur kepada orang-orang sekitar.
8. Padang dengan Tradisi Menambang
Tradisi Menambang merupakan kegiatan yang dilakukan secara berombongan (anak-anak), untuk bersilaturahmi ke rumah warga dengan harapan mendapatkan THR (Tunjangan Hari Raya). Tradisi ini dilakukab setelah shalat Idul Fitri. Tradisi ini tidak hanya dilakukan disekitar rumah, akan tetapi juga dilakukan hingga ke daerah-daerah yang ada di Padang.
9. Papua (Kaimana) dengan Tradisi Hadrat
Tradisi Hadrat di daerah Kaimana (Papua) dilakukan pada hari kedua Idul Fitri, yang dimana tidak hanyak dilakukan oleh warga Muslim, tapi juga warga Kristiani turut serta dalam rombongan Musik dan memaikan Tifa. Tradisi Hadrat ini, dilakukan dengan rombongan baik muda maupun tua, yang berkeliling kota menari diiringi lantunan shalawat dan musik Hadrat.
Itu dia Rekan Buana keunikan masing-masing daerah dari tradisi lebaran yang ada. nah kalau dari Tradisi Daerah Rekan Buana yang biasa dilakukan saat lebaran kira-kira apa ya? langsung aja yuk di spill Tradisi Lebaran di daerah Rekan Buana!
Tinggalkan Ulasan